BEN CABRERA BERBICARA
(1942-Sampai Sekarang)
PENDAHULUAN: ============== Bencab (atau
Ben Cabrera) adalah salah seorang
|
|
AWAL MULANYA:
==============
CHRIS:
Kapan Anda memutuskan untuk menjadi seorang seniman?
BEN: Oh, sudah sejak kecil. Saya terinspirasi oleh kakak saya
yang juga seorang
seniman.
Dia meninggal tahun 1986. Dia lebih tua dari
saya, tapi melihat dia
menggambar di atas kertas
kosong hampir seperti
disihir. Memang itu sihir.
Saya sering tertawa karena sulit untuk
mempercayainya.
CHRIS:
Apa yang pertama kali anda gambar?
BEN: Saya menggambar dari komik. Saya suka mencontoh komik. Saya
suka
gerakan di dalamnya.
Komik dari Amerika sangat populer saat itu.
Superman
dan lainnya. Mula-mula, saya banyak membuat
karya ilustrasi.
Waktu saya belajar seni di Universitas Filipina, saya dikecewakan oleh
profesor saya,
yang bilang, “Kenapa tidak ambil jurusan reklame saja,
jurusan
seni tidak bisa menghasilkan uang.”
Jadi saya sebenarnya
mengambil jurusan Reklame dengan mata pelajaran pokok
Ilustrasi.
Tujuan
saya waktu itu adalah bekerja sebagai ilustrator majalah
atau sejenis
itu. Menjadi pelukis,
secara perlahan datang kemudian.
CHRIS:
Waktu anda mulai melukis, apakah |
|
Karena
kami tidak kaya, orang tua saya tidak bisa membiayai sekolah saya, semua
sekolah tempat
saya belajar adalah sekolah gratis yang disubsidi
pemerintah.
Setelah SMU, saya ikut mendaftar untuk
mendapatkan bea siswa
di universitas.
Saya salah satu dari lima finalis tapi akhirnya gagal.
Saya ingat,
bapak saya harus
meminjam uang dari dewan mahasiswa untuk
membayar uang kuliah di universitas.
Disamping itu, saya juga menjadi asisten |
|
CHRIS:
Apakah anda bisa melihat perbedaan antara seni komersil dan seni
murni?
BEN: Seni komersil biasanya berupa pesanan untuk membuat objek
tertentu. Ada kreativitas.
Ada tantangan dari objek yang diberikan; dan
komunikasi ide tertentu; ini lebih menekankan komunikasi.
Saya pikir
yang paling penting dalam seni murni adalah ungkapan kepribadian seni
yang
berasal dari
pengalaman sendiri dan sebagai curahan jiwa seseorang.
Kadang-kadang
karya saya juga merekfleksikan
lingkungan saya. Saya sadar
mengapa karya saya bisa
diterima karena saya bisa mengerti pengalaman
orang biasa.
CHRIS:
Apakah anda mempunyai perasaan terhadap orang biasa?
BEN: Tentu saja! Karya-karya awal saya merefleksikan lingkungan saya
karena saya
tumbuh di
daerah miskin di Manila dan objek-objek ini yang
terlihat di karya- karya
saya. Yah, pada pertengahan tahun
60an, pameran
pertama saya tahun 1966,
walaupun trennya waktu itu minimalisme dan
abstrak.
Saya menampilkan karya-karya figuratif dengan unsur-unsur
abstraksi.
Karya
David Hockney adalah sejenis buku harian pribadinya hubungan intimnya
dengan laki-laki lain,
dan sebagainya. Sedangkan untuk saya, objek saya
adalah
orang-orang di sekitar saya.